Salah satu event di Banyuwangi yang paling ditunggu relawan/pegiat literasi adalah “Voluntary Capacity Building” (VCB) yang digagas oleh Rumah Literasi Indonesia. VCB adalah sebuah program yang dilakukan secara reguler untuk meningkatkan kapasitas relawan yang menjadi penggerak literasi baik di rumah baca, sekolah, perguruan tinggi atau di masyaraka.

Kali ini bertempat di Desa Ketapang, dimana ada 2 lokasi yang dijadikan tempat belajar bagi relawan. Pertama, lokasi di basecamp relawan Rumah Literasi Indonesia yang lokasinya sekitar 3 km dari Pelabuhan Penyebrangan Ketapang. Lokasi kedua, bertempat di Bukit Sewu Sambang di Dusun Pancoran.

Fais Zhatur Rosida, selaku ketua panitia VCB 2019 menjelaskan bahwa agenda tahun ini mengambil tema “Kemewahan Baru Membangun Kampung Halaman Bersama Generasi Milenial”. Salah satu latar belakang dari tema ini karena melihat rendahnya semangat anak muda untuk mau terlibat membangun desanya sendiri.

“Banyak anak muda tergiur dengan kemewahan yang ada di kota besar, lupa bahwa kampong halamannya juga punya sumber kekayaan yang luar biasa jika dikelola bersama-sama”, ungkap Faiz, perempuan yang juga menjadi Project Manager Conten Creator di Rumah Literasi Indonesia.

Kegiatan VCB 2019 yang  berlangsung selama 3 hari ini menjadi daya tarik tersendiri bagi relawan, sebab banyak materi belajar yang bisa di dapatkan. Diantaranya, peserta diajarkan tentang Nilai Kerelawanan, Gerakan Sosial Baru, Mengelola Sumber Penghidupan Desa, Perlindungan Perempuan dan Anak, Pendidikan Inklusi, Kiat Menulis Kreatif serta Rumah Baca Melek Film.

Narasumber yang diundang untuk menjadi fasilitator adalah mereka yang sudah lama bergerak di bidangnya, sehingga peserta dapat menggali banyak pengalaman yang sudah dialami oleh narasumber secara langsung.

Devi, peserta asal Kota Jember, mengungkapkan keseruannya saat mengikuti acara VCB 2019. Baginya, pengalaman belajar selama 3 hari ini yang paling berkesan adalah tentang semangat kerelawanan yang dibangun oleh peserta dan panitia penyelenggara.

“Baru kali ini, saya mendapatkan materi tentang kerelawanan. Pengalaman berharga ini akan menjadi model saya sebagai seorang relawan dan akan saya tularkan kepada anak-anak muda setelah pulang ke kampong halaman”, ungkap Devi, perempuan yang juga gemar membaca novel.

Rumah Literasi Indonesia juga menggandeng beberapa lembaga dan komunitas untuk bisa diajak terlibat dalam mensukseskan kegiatan VCB 2019. Mulai dari lembaga yang bergerak di bidang advokasi publik, akademisi, pegiat pendidikan, penulis juga para sineas lokal.

Salah satu visi digagasnya VCB adalah menumbuhkan semangat “Iuran Publik” dalam membangun sumber daya manusia di tingkal lokal. Hal ini bisa dilihat dari mekanisme untuk menjadi peserta, dimana peserta harus membayar sendiri kebutuhan selama 3 hari penuh termasuk pantia tidak menanggung biaya akomodasi.

#

Comments are closed