Minimnya akses masyarakat terhadap buku (ilmu) secara nasional disebabkan oleh 3 hal mendasar, antara lain yaitu: anggapan bahwa buku hanya urusan anak sekolahan, ukuran sukses orang indonesia masih materi (bukan ilmu), harga buku yang relatif mahal bagi sebagian besar masyarakat.
Jumlah buku sebenarnya banyak ada di masyarakat, hanya saja tidak semuanya tahu harus diapakan buku itu dan dikemanakan. Akhirnya jalan pintas, dijual kiloan. Bisa dibayangkan kan nasib buku buku itu jika sudah sampai di loakan? Yah betul, dibumihanguskan? Sementara jutaan anak di pedesaan seluruh Indonesia menahan rindu dendam hanya untuk membaca sebuah buku cerita.
Untuk Itu BookBuster Hadir untuk menjadi solusi, menjadi penyambung risalah Ilmu.
BookBuster
(Read, Ride, Rise)