Tingginya kasus positif Corona di Indonesia mengakibatkan kekhawatiran tumbuh di masyarakat. Bayangkan saja dalam waktu 25 hari sudah ditemukan 790 kasus di Indonesia, 31 orang sembuh dan 58 orang meninggal dunia. Pemerintah pun gencar membuat himbauan agar masyarakat bisa mengambil peran untuk memutus mata rantai penularan yang semakin massi ini.

Segala kebijakan yang berkaitan dengan upaya pencegahan dan pengobatan terus disosialisasikan mulai demi menekan penyebaran kasus. Social distancing atau menjaga jarak sosial dinilai menjadi salah satu strategi terpenting dalam pencegahan infeksi virus corona atau Covid-19. Selain itu, masyarakat juga melakukan penyemprotan disinfektan di beberapa lokasi strategis yang berpotensi sebagai sarang penularan virus corona.

Seperti yang dilakukan oleh para pengelola rumah baca yang berjejaring dengan Rumah LIterasi Indonesia, sebuah lembaga non profit yang bekerja untuk pengembangan dan inovasi gerakan literasi di masyarakat melalui rumah baca.

Puluhan relawan menginisiasi “Gerakan Cegah Corona Dari Rumah Baca” sebagai upaya untuk terlibat memutus mata rantai penularan virus corona. Terdapat sekitar 50 rumah baca di Banyuwangi akan memulai aksi penyemprotan disinfektan mulai tanggal 26 Maret 2020.

Dwi Gusti Merindyah, relawan rumah baca yang akrab dipanggil Merin ini mengaku cemas dengan tingginya kasus positif corona di Indoensia. Ia juga mengatakan meskipun di Banyuwangi belum ada yang dinyatakan positif, warga masyarakat harus tetap waspada.

“Warga harus tetap diedukasi lewat contoh nyata. Saya masih banyak melihat warga belum memahami tentang wabah corona ini. Sehingga saya mengajak relawan untuk bisa terlibat melakukan kampanye lewat aksi nyata”, ungkap Merin, perempuan yang juga berprofesi sebagai guru PAUD Sahabat Kecil.

Adapun bahan yang digunakan untuk membuat disinfekatan bersumber dari iuran relawan. Melibatkan anak-anak rumah baca, cairan disinfektan ini diracik dengan mengikuti standar kesehatan yang ada.

Cairan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam botol-botol kecil yang dibagian atasnya terdapat semprotan manual. Kemudian, relawan bergerak menyemprotkan carian disinfektan malai dari dalam ruangan rumah baca, area bermain, kelas, pondok baca sampai ke bagian-bagian rumah yang sering disentuh.

“Gerakan ini akan dimulai sejak tanggal 26 maret hingga seminggu kedepan dan akan dilakukan oleh jejaring Rumah Literasi Indonesia melibatkan para penggerak lokal”, jelas Merin.

Ia juga menghimbau agar masyarakat tidak perlu panic namun harus tetap waspada. Menurutnya, virus baru ini memamng mudah menular dengan cara bersentuhan dan droplet, namun dengan menjaga jarak dan tetap dirumah untuk sementara waktu, maka penyebaran virus ini bisa ditekan perlahan.

#

Comments are closed