PROGRAM

Rumah Literasi diinisiasi oleh berbagai elemen di dalam masyarakat baik yang bersifat kelompok dan individual, bersifat terbuka, suka rela, menyasar semua kalangan dari anak anak hingga dewasa, dari pelajar hingga professional hingga komunitas berbasis hobi. Gerakan yang telah telah sejak 2014 ini telah mendapat respon yang positif dari masyarakat, ditunjukkan dengan telah memiliki anggota (Rumah Baca) dan tenaga relawan dari beragam jenis latar belakang.

Desa Literasi

Gagasan tentang desa Literasi adalah satu ikhtiar kecil di level daerah, dalam skup yang terjangkau agar mudah dioperasionalkan dalam bentuk kegiatan kegiatan praktis. Tujuannya adalah agar capaian dan target bisa terukur, mudah dievaluasi dan dilakukan perbaikan. Membangun Indonesia Dari Kampoeng Halaman

1000 RUMAH BACA

Semakin banyak rumah atau keluarga yang di dalamnya ada aktifitas Rumah Baca, semakin baik bagi anak anak dan remaja untuk tumbuh dan berkembang kearah yang positif.

Book Buster

BOOKBUSTER adalah program yang bertujuan untuk mengatasi kesenjangan akses terhadap buku bacaan, terutama bagi anak anak dan remaja di pelosok daerah. Dengan kata lain, program ini memiliki misi pemerataan penyebaran buku di masyarakat.

Gerakan 1000 Rumah Baca, yaitu melakukan sosialisasi (himbauan dan ajakan) secara terbuka bagi masyarakat umum untuk mendirikan dan menyelenggarakan Kegiatan Pendidikan Alternatif berbasis Rumah Baca. Gerakan bermaksud mengadvokasi publik atas peran penting keluarga dalam pendidikan generasi muda. Dengan menghadirkan buku kembali di rumah diharapkan menjadi momentum bagi masyarakat untuk menyadari bahwa pendidikan yang sesungguhnya harus dimulai dari keluarga. Karena di dalam keluargalah nilai nilai dasar tentang kehidupan diajarkan pertama kalinya.

 

Adapun sekolah adalah media untuk mengembangkan lebih lanjut dalam bentuk keahlian, namun tetap inti tujuannya harus tetap diperoleh dalam interaksinya bersama orang tua, kerabat dekat dan teman teman se permainan. Dengan demikian, akan terdorong suasana rumah yang lebih bermakna, bukan hanya tempat bernaung, tapi juga tempat belajar dan membina keakraban bersama. Semakin banyak rumah atau keluarga yang di dalamnya ada aktifitas Rumah Baca, semakin baik bagi anak anak dan remaja untuk tumbuh dan berkembang kearah yang positif

Inspirasi Sekolah Literasi, yaitu sebuah kegiatan yang dilakukan secara periodic berupa kunjungan ke sekolah dengan tujuan memberi gambaran imajinasi tentang cita cita bagi para murid murid di sekolah. Kegiatan ini didesain sedemikian rupa lebih pro aktif, menjemput bola dan mendekatkan diri dengan komunitas pendidikan. Program dirancang dengan melibatkan sejumlah relawan (baik tetap maupun insidental) dari beragam jenis relawan dengan berbagai latar belakang profesi.


Harapannya adalah, selama kegiatan mengajar di sekolah sekolah, para murid bisa lebih terinsipirasi dan bisa belajar langsung dari pengalaman para relawan. Kedepan, diharapkan pengalaman berinteraksi langsung dengan kelompok professional

tersebut mampu merangsang minat dan cita cita para murid yang menjadi pijakan untuk pengembangan bakat untuk pendidikan selanjutnya.

 

Diluar tujuan utamanya, Program ini juga berfungsi untuk merekrut relawan yang akan mengisi kegiatan di masing masing Rumah Baca yang telah didirikan. Hal ini disadari bahwa, kelangsungan Rumah Baca akan sangat dipengaruhi oleh kehadiran para relawan. Nah disinilah letak penting kunjungan ke sekolah, terutama sekolah menengah. Di sana tersimpan banyak sumber daya yang penuh talenta yang bisa secara aktif terlibat dalam pengembangan rumah baca, baik sebagai relawan ataupun sekedar partisipan belajar di dalamnya.

BOOKBUSTER adalah program yang bertujuan untuk mengatasi kesenjangan akses terhadap buku bacaan, terutama bagi anak anak dan remaja di pelosok daerah. Dengan kata lain, program ini memiliki misi pemerataan penyebaran buku di masyarakat. Hal ini berangkat dari sebuah keyakinan bahwa kesenjangan di masyarakat baik secara ekonomi maupun sosial, hanya bisa dikurangi secara substansial melalui penyediaan akses sarana pembelajaran.

Dengan bekal pendidikan dan ilmu lah mereka yang lahir kurang beruntung dapat secara berangsur angsur memanjat naik melalui keterlibatan mereka dalam peran peran di masyarakat. Oleh karena itu, buku sebagai material dasar 

pendidikan harus dijamin pemerataan aksesnya agar  semua memiliki kesempatan yang sama dalam berperan serta dalam berkarya dan membangun daerahnya.

Mekanismenya adalah menggalang donasi buku, baik bekas maupun baru, dari pihak yang bersifat perorangan maupun ataupun lembaga. Buku buku yang terkumpul lalu diseleksi, dikategorisasi dan distribusikan kepada Rumah Baca Rumah Baca yang menjadi Anggota. Untuk Keperluan pendistribusian, Rumah Literasi berencana Menggandeng Komunitas Motor. Dari sinergitas dengan club club motor inilah lahir sirkulasi buku yang secara rutin, sistematis dan berkelanjutan dapat dikumpulkan dan didistribusikan secara berkala.

LITERASIK, sebuah forum berkumpul, bersilaturohmi para penggemar buku dan aktivis literasi yang biasa dibingkai dengan Diskusi Tematik. Tak jarang, berangkat dari forum informal bernama LITERASIK ini lahir gagasan diskusi yang lebih besar, berbobot dan formal seperti TALKSHOW, Seminar dan sebagainya. Dalam kegiatan ini, para pengelola Rumah Baca menggelar display (lapak) Baca di arena publik seperti RTH, Alun alun Kota, arena wisata dan tempat berkumpul lainya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan agar terjadi komunikasi yang memungkinkan untuk saling bertukar informasi, pengalaman dan rencana pengembangan gerakan antar masing masing pengelola Rumah Baca. Secara bersamaan, melalui acara ini akan tercipta ikatan antar anggota komunitas semakin kuat. 

Hingga tahun kedua ini, telah dilaksanakan sejumlah seminar dantalkshow bertema pendidikan yang diselenggarakan secara mandiri maupun berkolaborasi dengan lembaga pemerintah.

Mengingat penyelenggaraan progam ini berlokasi di tempat tempat umum, LITERASIK juga dimaksudkan sebagai etalase bergerak untuk mengkampanyekan gerakan membaca dan mensosialisasikan program program andalan Komunitas, sekaligus menjadi ajang rekruitmen terbuka. Interaksi langsung dengan masyarakat memungkinkan komunikasi yang intens, sejumlah improvisasi dan penambahan fitur komunikatif akan mendongkrak antusiasme masyarakat untuk bergabung dan berpartisipasi dalam gerakan literasi ini.

HIHO ENTERPRISE. Program ini khusus mengelola unit usaha ekonomi dalam bentuk produksi dan penjualan logistik kegiatan kerelawanan. Program ini bertujuan untuk menopang kebutuhan operasional gerakan kerelawanan. Dalam jangka panjang, keberadaan program ini diharapkan mampu meningkatkan kemandirian komunitas sekaligus menjadi wahana belajar kewirausahaan bagi anggota anggotanya. Setidaknya menjadi etalase pemasaran bagi karya karya para relawan.

 

Hingga hari ini sudah beberapa jenis komoditas berhasil dijual, diantaranya adalah T-SHIRT Komunitas, Tas, Pin dan jenis souvenir lainnya. Dimasa yang akan datang akan dikembangkan dalam penyediaan barang/logistik yang berhubungan dengan kegiatan yang dikelola komunitas, seperti TOPI OUTBOND, Rompi dll.

Hingga tahun kedua ini, capaian yang sudah didapat oleh Rumah Literasi Banyuwangi masuk dalam kategori pertumbuhan super cepat. Di tahun pertama saja, sudah puluhan rumah baca berdiri. Ada puluhan relawan tetap pada masing masing rumah baca dan ratusan relawan aksidental yang siap tergabung dan pernah menjadi bagian dalam gerak komunitas dalam membudayakan literasi. Sudah ribuan buku hasil donasi telah disalurkan kepada Rumah Baca Rumah Baca yang menjadi  Anggota, baik baru maupun bekas. Sejumlah pelatihan dan acara upgrading baik yang bersifat tunggal maupun berkolaborasi dengan instansi lain telah menghiasi perjalanan komunitas ini.

DESA LITERASI. Kegiatan ini ditujukan untuk mengkonversi nilai literasi bukan hanya sebagai nilai etik individual, namun juga menjadi semangat perbaikan kinerja lembaga Desa. Dengan kata lain, kesadaran akan pentingnya literasi yang masih berada pada level mental diusahakan terimplementasi dalam banyak kegiatan keseharian yang memberikan dampak langsung kepada masyarakat. Hal ini mengingat bahwa, manfaat membaca bukan hanya soal meningkatnya wawasan seseorang. Lebih dari itu, diujung perjalanannya, pengetahuan harus berbuah kemaslahatan, perubahan dan perbaikan di dalam masyarakat. Oleh karena itu, melembagakan nilai menjadi sebuah gerak operasional tentulah membutuhkan struktur dan apparatus, baik yang diinisiasi sendiri maupun bersinergi dengan yang sudah ada. Desa Literasi adalah upaya melibatkan Aparatur dan Masyarakat 

 

Desa dalam mewujudkan Budaya Membaca dalam Kegiatan Keseharian. Harapannya, mutu layanan Desa semakin meningkat seiring dengan bertambahnya kemampuan literasi aparatusnya. Demikian juga dengan  literasi warganya, seiring dengan peningkatan kesadaran yang dihasilkan dari bertambahnya wawasan, partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa di segala bidang juga turut meningkat. Pertemuan dua kekuatan (layanan dan partisipasi) inilah yang akan mendorong kemampuan desa untuk bisa lebih kuat, mandiri dan sejahtera. Namun demikian, karena program ini masih baru, maka untuk sementara hanya beberapa fitur saja ( dari 9 indikator program) yang sedang berjalan, sedangkan kegiatan lain dalam program desa Literasi akan meningkat seiring dengan peningkatan kesiapan Komunitas.

Selain desa Literasi, komunitas ini sedang dalam proses menyiapkan paket kegiatan baru bernama WISATA RUMAH BACA. Sejenis paket kunjungan atau perjalanan yang berkonten pendidikan dan pelatihan didesain untuk pengunjung berbagai kategori umur dan kebutuhan, dari pelajar hingga professional.

 

Program ini disiapkan agar Program Kepariwisataan tidak melulu berbicara Hiburan dan Belanja, namun juga Wawasan dan Pengalaman. Wisata juga agar tidak selalu dipandang hanya soal keindahan alam dan fasilitas penginapan, namun juga soal indahnya warisan budaya dan kepedulian dalam pelestarian masa depan. Jika selama ini Pariwisata identik dengan hiburan dan tontonan, maka Program WISATA RUMAH BACA adalah spesies destinasi wisata yang menggabungkan antara piknik dan pendidikan. Bukan saja menghadirkan keistimewaan Sumber Daya (alam dan sosial) lokal, namun juga memposisikan asset asset tersebut jadi bahan pembelajaran yang bermutu. Dalam program ini sering diistilahkan dengan mengubah TONTOTONAN menjadi TUNTUNAN.

Secara teknis penyelenggaraan, tidak jauh berbeda dengan paket perjalanan wisata lain, yaitu ada destinasi, hanya saja yang menjadi

obyek adalah RUMAH BACA. Paket kegiatan di dalamnya yang biasanya diisi dengan jalan jalan diisi dengan paket kegiatan bermuatan edukasi seperti pengenalan permainan tradisional, pengetahuan tentang konservasi dan tour situs situs warisan budaya. Jika dalam wisata kebanyakan, hiburan berupa pertunjukan menari dan menyayi, dalam paket program ini diisi dengan keterlibatan interaktif antara pemandu dan pengunjung dalam games dan atraksi yang kaya dengan materi pembelajaran.

Sejumlah kegiatan unggulan Rumah Literasi Banyuwangi tersebut diatas adalah gambaran potensial komunitas yang terus berkembang dan berpeluang besar untuk menjadi bagian dalam perubahan nasional. Hal ini terbukti bahwa tidak jarang Komunitas ini dipercaya sebagai lembaga penyalur donasi buku baik oleh masyarakat. Gramedia Pustaka dan Yayasan 1001 Buku yang punya reputasi nasional adalah beberapa contoh partner kerja yang langganan kolaborasi dalam membagi bagikan buku. Sejumlah media masa lokal maupun nasional seperti Jawa Pos, Kompas Online, Indosiar, Trans7 dan lain lain sudah beberapa kali melakukan liputan kegiatan yang dilakukan oleh Rumah Literasi. Yang paling mutaakhir adalah Rumah Literasi Banyuwangi menjadi finalis festival komunitas literasi se Jawa Timur yang diadakan beberapa waktu lalu.