Cinta adalah sebuah perjalanan
Waktu memang berjalan seperti hatimu yang sempat tertutup dan tersimpan rapi.
Kini ia menjadi milikku, tetapi bibir, kening, dan doa, serta cinta yang mengendap-endap dari balik jendela membuatku menjadi lebih dalam tersembunyi.
Kadang aku tak percaya, cinta harus di diamkan sampai ia penuh dan menggelegak.
Engkau berkilah, bahwa cinta punya cara untuk mencipta. Tetapi cinta untuk siapa?
Jika untukku, kau pasti takkan diam seperti puisimu yang hilang. Akan tetapi cintaku menuliskan takdir dan hidupnya sendiri.
Maka ada atau tiada puisimu, cintaku tetap tumbuh dan hidup pada ujungnya waktu.
___________________________________________
FAISAL RIZA
Seniman, Sutradara, relawan rumah literasi indonesia
Comments are closed