Bertempat di Kaki Gunung Remuk, Desa Ketapang. Belasan kader yang berasal dari berbagai elemen masyarakat mengikuti pelatihan Sekolah Pengasuhan Berbasis Komunitas (SPBK). Mulai dari guru, kader posyandu, kader PKK, ibu rumah tangga dan relawan dengan khitmat mengikuti pelatihan sehari yang difasilitasi oleh Rumah Literasi Indonesia.

Sekolah Pengasuhan ini sudah dimulai sejak tahun 2017 melalui program Desa Literasi. Program ini merupakan sebuah kerja kolaborasi melibatkan 3 unsur, yaitu Sekolah, Orangtua dan Masyarakat dalm rangka mewujudkan ekosistem belajar yang positif.

Herawati, Anggota Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyuwangi saat memberikan pembinaan kepada kader yang hadir merasa senang karena di Desa Ketapang ada gerakan inovasi yang diinisiasi oleh kelompok masyarakat di akar rumput, yaitu Sekolah Pengasuhan Berbasis Komunitas (SPBK). Beliau mengapresiasi kerja relawan yang selama ini telah menjangakau kelompok masyarakat yang berada di dearah pelosok.

“Model pengasuhan yang mengedepankan kerja kolaborasi semacam ini perlu kita dukung, apalagi masih banyak kelompok masyarakat yang secara akses masih mengalami masalah. Kehadiran Sekolah Pengasuhan ini tentu bukan hanya sekedar program inovasi, namun sebuah harapan bersama untuk memastikan warga terlibat membangun ekosistem bejalar yang berkesinambungan”, ungkap Herawati.

Kegiatan Sekolah Pengasuhan ini bakal rutin dilaksanakan 2 kali dalam sebulan. Lokasinya pun akan bergantian dari rumah ke rumah. Bahkan setiap peserta akan bergantian menjadi narasumber untuk berbagi cerita dan pengalamannya dalam mengasuh anak. Tak hanya praktik berhasil namun juga membagikan praktik yang belum berhasil.

Nurul Hikmah, Project Manager Gerakan 1000 Rumah Baca menyampaikan pentingnya keberadaan rumah baca sebagai pusat belajar bagi masyarakat. Menurutnya, rumah baca bukan hanya urusan mengkoleksi buku bacaan saja namun yang lebih penting adalah tentang proses belajar yang melibatkan publik untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuannya di berbagai aspek kehidupan.

“Sekolah Pengasuhan ini memiliki Kurukulum Wajib yang menjadi sumber belajar bagi orangtua. Mulai dari bicara tentang model sekolah pengasuhan, tumbuh kembang, keterampilan dalam pengsuhan, mengelola emosi, literasi digital, literai keuangan dan beberapa hal yang berkaitan dengan layanan peer support yang melibatkan para professional”, Ungkap Nurul Hikmah yang juga sebagai Kepala Sekolah PAUD Sahabat Kecil.

Saat ini sudah ada sekitar 50 Kepala Keluarga yang terlibat dan terbagi dalam 3 Kelompok di 2 Dusun, yaitu dusun Gunung Remuk dan Dusun Pancoran. Selanjutnya, Nurul Hikmah menjelaskan akan melakukan ekspansi di dusun yang lain termasuk beberapa Desa yang sudah memiliki relawan/pegiat literasi dan berjejaring dengan Rumah Literasi Indonesia.

#

Comments are closed