Gandeng Pegiat Literasi, Banyu Bening Kembangkan Budaya Literasi Masyarakat

Jika kita jalan-jalan ke Kota Jajag, sepertinya kurang lengkap jika tidak meluangkan waktu mampir ke salah satu lokasi belajar yang satu ini. Namanya Banyu Bening, sebuah tempat wisata edukasi yang memanfaatkan selokan menjadi wahana belajar konservasi.

Ide awal ini di gagas oleh kelompok pemuda dan masyarakat yang lokasinya di belakang pasar Jajag. Melihat banyak sekali periaku warga yang membuang sampah sembarangan khususnya ke selokan. Pemuda setempat bergerak untuk mengubah kebiasaan tersebut dengan menjadikan selokan sebagai kolam ikan. Dengan harapan warga sekitar mulai perlahan tidak membuang sampah rumah tangganya ke selokan.

Alhasil, saat ini warga merasakan dampaknya sebab, selokan yang dulunya hanya menjadi saluran irigasi persawahan, kini berubah menjadi kolam dengan ratusan ikan berwarna warni di dalamnya. Bahkan setiap minggu, minimal ada 2 kali kunjungan anak-anak sekolah ke lokasi tersebut.

Hadi, pembina kelompok Banyu Bening ini mengapresiasi peran serta warga sekitar yang saat ini mulai tumbuh kesadarannya untuk ikut menjaga kebersihan lingkungan.

“Rasa  memiliki masyrakat semakin terasa ketika Banyu Bening menjadi tempat wisata pendidikan bagi anak-anak sekolah. Tahun ini, kami ingin terus mengembangkan konsep wisata yang ramah anak khususnya di beidang literasi”, ungkap Hadi.

Scroll to Top