Sangat jarang orang membaca dan mengenal pemikiran para tokoh-tokoh terkemuka, bahkan di kalangan guru dan aktivis sekalipun. Termasuk juga “Saya”. Saya yang enggan belajar dan memahami pemikiran para tokoh-tokoh yang telah banyak menginspirasi. Sampai ketika membaca beberapa buku dan artikel sejarah tentang pemikirannya, saya merasa menjadi orang bodoh. Mungkin akibat pelajaran sejarah kita yang lebih mengajarkan tanggal dan tahun kejadian, bukan sejarah pemikirannya. Akibatnya, sejarah dan tokohnya hanya menjadi pajangan.

“Hidup dan tumbuhnya anak itu terletak di luar kecakapan dan kehendak kita kaum pendidik. Anak-anak itu sebagai makhluk, sebagai manusia, sebagai benda hidup, teranglah hidup dan tumbuh menurut kodratnya sendiri” -Ki Hadjar Dewantara- (Pendidikan-halaman 21)

Saya tak kan pernah marah dengan kesulitan kalian belajar membaca. Saya meyakini pada tiap anak memiliki kecerdasan menurut kodratnya masing-masing.

Baiklah, nak.
Tak usah muluk.

Dengarkan saya berdongeng hari ini.
Pelajari, pahami, serta teladani.

Nak, “Gemar belajar, bukan karna ada iming-iming atau segala macam. Belajar ya belajar saja. Karna belajar adalah kebutuhan.

Vo, “Menjadi orang pintar saja tak cukup, nak. Kita harus memiliki budi pekerti yang baik. Menghormati guru dan orang tua. Menyayangi teman. Menolong orang-orang yang susah dengan kemampuan yang kita miliki”

Selamat merayakan hari pendidikan.

#PendidikanAdalahGerakan

 

Faiz zahtur rosida (pemeran kayu di punk masuk desa)

#

Comments are closed