Kemarin(19/02), rumah literasi indonesia kedatangan keluarga baru. Kita sambut dengan terbuka.  Sebelumnya, pemilik sekaligus pengelola rumah tanam pancoran diundang mengisi materi di kelas relawan yang rutin diadakan RLI.

Kemarin pagi, tim menyempatkan berkunjung menuju salah satu lokasi rumah relawan yang akan menginisiasi rumah baca. Beliau adalah Kak Nurahmadi, pemuda desa yang sempat menjadi narasumber pada pertemuan Kelas Relawan akhir pekan kemarin.

Lokasi rumah baca yang akan ia inisiasi di daerah perbukitan di Gunung Remuk, Dusun Pancoran, Desa Ketapang mendapatkan apresiasi dan dukungan dari pemuda sekitar. Teradapat lahan yang cukup luas dengan pemandangan laut selat bali membuat ia semakin bersemangat untuk membuat tempat belajar bagi anak-anak. Selain ladang, terdapat pula kandang ternak sapi milik keluarganya yang bisa dijadikan sarana pendidikan dan penelitian khususnya olahan minuman susu Sapi Limosin.

Rencananya selain rumah baca, ia akan membuat kedai kopi dengan bahan baku kopi khas dusun pancoran, kelas berkebun, gallery serta kelas pelatihan untuk membuat kerajinan tangan. Sementara ini sejumlah buku bacaan yang telah terkumpul di Yayasan Rumah Literasi, kami sumbangkan untuk bisa menstimulus kegiatan belajar dan bermain bersama anak-anak di sekitar Pancoran.

Terimakasih kami ucapkan kepada Komunitas Generasi 90an yang telah mendonasikan sejumlah buku bacaan untuk Yayasan Rumah Literasi Indoensia.

Apa hubungannya antara rumah literasi, kandang sapi,  dan lahan lahan tersebut? Ini uniknya, semua sangat berkaitan erat. Dengan adanya kandang sapi dan lahan tersebut yang akan di kelola menjadi sebuah wisata eco literasi. Wisata tak melulu tentang menikmati pemandangan alam.  Tapi bisa dijadikan sarana belajar. Potensinya luar biasa, untuk kelas berkebun. Bagaimana cara berkebun yang benar,  memanen yang baik, cara menggunakan pupuk organik yang didapat dari kandang sapi, banyak sekali potensi potensi luar biasa yang bisa dimanfaatkan.

Bukan hanya tentang bagaimana membuat suatu tempat untuk berswafoto, tapi bisa bermanfaat jika bisa bermanfaat untuk orang lain. Sudah saatnya untuk merawat alam,  tidak hanya mengeksploitasi alam.

Sungguh visioner bapak Nurahmadi, menempatkan rumah baca di atas gunung,  sekaligus membuat laboratorium bercocok tanam.  Rumah baca bukan melulu tentang bagaimana meningkatkan minat baca yang rendah, tetapi bagaimana juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam rumah baca, bagaimana juga membuat lingkungan belajar sepanjang hayat. Itulah hubungan antara kandang sapi, rumah baca, dan lahan. Literasi, dimaknai secara luas, bukan hanya tentang melek huruf tapi melek pengetahuan.

Ditahun ini,  yayasan rumah literasi indonesia mulai memetakan rumah baca tematik. Setiap rumah baca memiliki kekhasan. Ada potensi seni di rumah baca antogan,  ada potensi maritim di rumah baca apung,  ada rumah baca inklusif di gubuk laksmi, ada isu eco literasi di rumah tanam pancoran,  ada rumah baca inspirasi dengan konservasi dan revitalisasi sungai. Tahun ini kita siap untuk berwisata literasi. Mengubah tontonan menjadi tuntunan. Bukan hanya berwisata,  tapi mengajak belajar.

Siap untuk berwisata literasi?

 

___________________________________________

Rahmadinata Syafa’at S.SI

Relawan di Rumah literasi Indonesia yang kebetulan menjadi Staff Desa di desa literasi ketapang.

Comments are closed