Hari ini
Aku menjadi langit yang mudah mendung
Padahal musim hujan tak pernah berkabung
Aku menjadi pohon yang daunnya mudah sekali jatuh
Padahal tak ada musim gugur yang membuat gaduh

Kau buah-buahhan yang jatuh setelah aku berhenti menatap pohon
Kau kota-kota asing yang membuatku ingin tersesat berkali-kali

Aku senang melihat kawan-kawanmu sesekali bercakap haru tanpa henti
Melihat ibumu sekali lagi berkaca-kaca jika menemuimu
Atau kakekmu, penjual bunga yang setiap hari menghabiskan sisanya di pemakaman.

Selamat hari ulang tahunmu.

Hei, bukankah kau tak suka pesta?
Semacam puisi yang tak suka perayaan apapun, katanya.

Aku taruh selembar puisi ini disamping makammu.

 


FAIZ ZATHUR ROSIDA

Pengajar di Slb matahati, duo laci kecil (menghidupkan kata dengan karya), pemburu buku aan mansur.

 

Comments are closed