Tak melulu buku, ada banyak sumber belajar menyenangkan yang bisa dikembangkan rumah baca. Seperti yang dilakukan para pengelola rumah baca di Banyuwangi. Lewat film, tahun ini Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi bekerjasama dengan pegiat literasi di Rumah Literasi Indonesia menggelar agenda “Nonton Bareng Keliling Rumah Baca”.
Ada 5 titik nonton bareng yang sudah ditentukan dan akan memutar film yang sudah dipilih anak-anak sekitar rumah baca. Selain film layar lebar, anak-anak juga disuguhkan beberapa film dokumenter hasil karya pegiat literasi.

Nuriyatus Sholeha selaku Kepala Bidang Dikmas, Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, mengapresiasi upaya yang dilakukan pegiat literasi untuk menggelar agenda nonton bareng film pendidikan tersebut. Menurutnya, film bisa menjadi media untuk mengajarkan anak-anak tentang nilai-nilai pendidikan karakter.
“Lewat film, ada banyak pesan moral yang bisa diajarkan. Sehingga melalui sebuah cerita mereka bisa mendapat inspirasi tentang makna kehidupan”, ungkap Nuriyatus Sholeha yang akrab dipanggil Nuri.
Ia menambahkan, bahwa peran rumah baca menjadi sangat penting dalam membangun ekosistem belajar yang inklusif di masyarakat. Pasalnya, tidak banyak anak-anak di desa yang pernah menjajal empuknya kursi bioskop di pusat kota. Hal ini menjadi salah satu latar belakang Bidang Dikmas menyelenggarakan nonton bareng bersama warga.
