Komitmen Desa Ketapang dalam pembangunan Sumber Daya Manusia melalui program Desa Literasi memang terus di optimalkan. Melalui upaya sinergitas kelompok masyarakat  dengan layanan publik yang ada, program Desa Literasi yang telah berjalan 2 tahun ini cukup memberikan dampak pertumbuhan di berbagai bidang.

Bidang pendidikan misalnya, keberadaan Yayasan Rumah Literasi Indonesia untuk mendukung terciptanya ekosistem belajar yang positif bagi lingkungan telah memberikan impact  yang baik kepada anak-anak di sekitar rumah baca. Dimana rumah baca yang ada tidak hanya berfokus pada urusan koleksi buku saja, tapi yang paling penting adalah literasi harus hadir di berbagi aspek kehidupan sehari-hari.

Di bidang lain, kolaborasi mendidik di level desa ini memberikan dampak pemberdayaan dari sektor ekonomi.  Saat ini unit usaha yang dikembangkan oleh Yayasan Rumah Literasi Indonesia bersama para relawan terkoneksi dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES).

Nurul HIkmah, selaku pengelola Rumah Baca Sahabat Kecil (Jaringan Rumah Literasi Indonesia) mengaku bahwa upaya pemerintah desa dalam memberdayakan kelompok masyarakat yang peduli pendidikan sudah terbukti. Ia juga mengapresiasi beragam inovasi yang yang muncul dari akar rumput dapat diimplementasikan bersama-sama melalui program Desa Literasi, khususnya di bidang ekonomi melalui BUMDES.

“Saat ini teman-teman relawan yang konsen sebagai pengelola rumah baca sangat terbantu untuk mengembangkan socioenterpreneurship. Hal ini penting agar rumah baca bisa terus berinovasi untuk gerakan literasi di masyarakat”, ungkap Nurul Hikmah.

Menariknya, semua produk yang dibuat oleh relawan bukan untuk dijual. Namun misinya adalah mengajak orang untuk berdonasi mengembangkan budaya literasi di masyarakat. Produk yang bisa dipilih sangat beragam. Misal, dengan donasi senilai Rp. 100.000,- artinya setiap orang sudah ikut membantu gerakan literasi. Pembeli akan mendapatkan 1 buah kaos dengan tagline “Pantang Tanya Sebelum Baca”. Atau donasi dengan nilai Rp. 10.000, setiap orang mendapatkan 1 buah pin/bros  atau berupa gantungan kunci sebagai bukti kepada setiap orang yang sudah terlibat iuran public untuk pendidikan.

Samsul, Ketua BUMDES Citra Mandiri, Desa Ketapang mengaku senang bisa ikut berperan dalam memberdayakan sektor ekonomi bagi kelompok masyarakat di desa. Apalagi saat ini pemasaran semua bentuk produk melalui e-commerce yang dikelola oleh pemerintah desa. Tentu ini akan memberikan kemudahan bagi setiap orang untuk mendapatkan layanan maupun produk via online.

“Desa Ketapang tidak hanya menjadi rujukan untuk belajar tentang layanan Smart Kampung, tapi setiap orang bias belajar tentang komitmen Desa Ketapang dalam membangun Sumber Daya Manusia melalui program Desa Literasi. Masyarakat dituntut bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa harus menghilangkan kearifan local yang ada”, jelas Samsul Ketua BUMDES yang mencintai dunia kuliner.

#

Comments are closed