Semangat para relawan komunitas Rumah Literasi Banyuwangi mengembangkan Gerakan 1000 Rumah Baca hingga ke pelosok desa mampu menebar virus positif tak hanya bagi anak-anak tapi juga kelompok remaja dan orang dewasa. Beragam aktivitas yang diberikan oleh pengelola menjadikan anak-anak sekitar rumah baca senang mengisi waktu luangnya untuk belajar bersama. Hingga saat ini RLB sudah mengelola 51 Rumah Baca yang tersebar di wilayah Banyuwangi. Para pengelola di dominasi oleh pemuda desa yang peduli dan sadar bahwa perubahan itu harus dimulai dari pendidkan yang baik.

Seperti yang dilakukan oleh muda –mudi Desa Labanasem, Kecamatan Kabat, Banyuwangi. Kak Novi, salah satu penggerak dan perintis Rumah Baca Tabasam, ia terinspirasi dari gerakan RLB yang selama ini konsisten memberikan support bagi relawan yang mendirikan rumah baca mandiri hingga ke pelosok desa. Sempat beberapa kali hadir mengikuti aktivitas kerelawanan bersama RLB, Kak Novi melihat langsung bagaimana minimnya akses buku bacaan yang berkualitas untuk anak-anak serta lingkungan yang belum mendukung untuk bisa melihat manusia sebagai aset yang berharga.

 

‘’Berkaca dari diri sendiri di waktu kecil, minimnya akses informasi bagi anak-anak di desa ini yang dibiarkan sekian lama sehingga anak-anak belum mampu menggali kreativitas serta belum ada ruang bagi mereka untuk belajar bersama. Untuk itu saya dan teman-teman mengambil tanggung jawab untuk segera menginisiasi rumah baca dan bergabung dengan komunitas Rumah Literasi Banyuwangi. Dengan ini saya percaya dan yakin para pemuda ikut membangun desanya agar lebih baik’’, tegas Kak Novi yang juga aktif berorganisasi di Karang Taruna Labanasem.

Usaha kerasnya untuk menginiasi rumah baca di dukung oleh sahabatnya dan para pemuda karang taruna. Ada Kak Hasbi, Main, Handoko, Taji, Syafaat, Nadir dan Afifah yang begitu kompak saling mengambil peran untuk memajukan karang taruna. Meskipun masyarakat masih belum sepenuhnya memberikan dukungan moril mereka tidak lelah untuk mengkampanyekan budaya literasi kepada siapapun di desanya. Bahkan pihak pemerintah desa sudah pernah mereka ajak berdiskusi untuk gerakan Desa Literasi namun masih belum mendapat respon.

 

‘’Banyak masyarakat yang belum paham tentang keberadaan dan fungsi rumah baca, bahkan sering kali kami mendapatkan cemooh dari warga sekitar dan dianggap membuang waktu, biaya dan tenaga. Hal ini sempat membuat teman-teman pemuda disini putus asa. Dan sangat bersyukur bisa kenal dengan komunitas RLB yang saat ini sudah seperti saudara sendiri. Relawannya begitu tulus membantu kami untuk mengembangkan rumah baca me njadi ruang belajar yang menyanangkan sekaligus memberi makna belajar sesungguhnya kepada anak-anak sekitar’’, ungkap Kak Novi yang masih menimba ilmu di kampus Stikom Banyuwangi.

Saat ini ada lebih dari 20 anak-anak bisa belajar dan bermain di lokasi Rumah Baca Tabassam. Nama Tabassam di pilih dari bahasa arab yang artinya senyuman, makna filosifinya mereka ingin menciptakan senyuman kecil dari anak-anak yang tulus dan murni.  Area belajar di rumah baca ini alamnya sejuk dan rindang. Para pengelola juga akan menggali kreativitas belajar dengan memanfaatkan alam serta permainan tradisional termasuk berangkat dari kesenian setempat. Metode belajar ini akan dikembangakan bersama relawan RLB dimana salah satu program yang bernama ‘’LiterART’’ telah berhasil menggali potensi anak-anak rumah baca melalui hobi dan seni.

 

‘’Saya percaya niat baik yang kami lakukan bersama teman-teman menjadi semangat dan energy yang besar. Dan kekuatan itu yang menggerakkan semesta sehingga kami dipertemukan dengan RLB di misi yang sama.  RLB kami anggap sebagai orang tua yang bisa mengayomi, memberi inpirasi dan memberi semangat agar kami bisa menjadi manusia sutuhnya dan bertanggung jawab untuk terlibat membangun kampung halamannya’’, tegas Kak Novi, perempuan desa yang semakin jatuh cinta di dunia anak-anak.

 

Melalu Gerakan 1000 Rumah Baca ini, para pemuda berharap agar masyarakat mulai melek terhadap ilmu pengetahuan dan turut memberikan dukungan agar rumah baca yang mereka inisiasi menjadi tempat pendidikan karakter serta mampu menjaga nilai-nilai karifal lokal yang ada di desanya.

#

96 Responses

  1. Reading your article has greatly helped me, and I agree with you. But I still have some questions. Can you help me? I will pay attention to your answer. thank you.

  2. What side effects can this medication cause?
    generic mobic without rx: can i get mobic price – where can i buy cheap mobic without insurance
    п»їMedicament prescribing information.

  3. What side effects can this medication cause?
    treatment of ed: pills for ed – ed medications online
    drug information and news for professionals and consumers.

  4. Good web site! I truly love how it is easy on my eyes and the data are well written. I am wondering how I could be notified whenever a new post has been made. I’ve subscribed to your RSS which must do the trick! Have a nice day!

  5. Good web site! I truly love how it is easy on my eyes and the data are well written. I am wondering how I could be notified whenever a new post has been made. I’ve subscribed to your RSS which must do the trick! Have a nice day!

  6. Thanks for posting. I really enjoyed reading it, especially because it addressed my problem. It helped me a lot and I hope it will help others too.

Leave a Reply

Your email address will not be published.