Desa literasi muncul di kecamatan kabat, lebih tepatnya pada desa tambong kec.kabat kab.banyuwangi
Kepala desa Didik Budi Hartono bersama perangkatnya sepakat untuk mendirikan desa literasi dengan menggandeng para ibu-ibu PKK yang diberi nama ” PEREMPUAN HEBAT “.

Dengan adanya desa literasi ini, masyarakat tambong akan tau bagaimana peran sesungguhnya menjadi masyarakat, keluarga, tetangga, dan saudara yang saling berkontribusi dalam bidang pendidikan.
Sebagaimana yang saya pahami dari definisi UNESCO, maka saya beranggapan bahwa gerakan literasi adalah sebuah proses juga, bukan sekedar tujuan akhir. Gerakan literasi adalah gerakan pemberdayaan melalui kemampuan berliterasi. Dalam bahasa sederhananya sebagaimana yang sering kami kampanyekan adalah soal budaya baca sebagai basis kegiatan menggapai pengetahuan, terciptanya nalar kritis, imajinasi kreatif. Asumsinya adalah bahwa dengan semakin terbuka imajinasi untuk memahami dunia dengan dialektikanya, dengan relasi-relasi antar bagian-bagiannya.

Desa Literasi didesain sedemikian rupa untuk bisa melibatkan segenap unsur potensial yang ada di dalam masyarakat agar dapat turut serta dalam penyediaan maupun terlibat langsung pelaksanaan kegiatan – kegiatan pembelajaran alternative. Sehingga masyarakat tidak lagi khawatir dalam mengawasi dan mengajarkan anak-anaknya dalam dunia pendidikan.

Salam literasi….!!
” Pantang Tanya Sebelum Baca ”

___________________________________________

Maliki Kusuma

Kapten literasi,  pengurus rumah literasi indonesia divisi SDM.

Comments are closed