Kelebihan umat nabi Muhammad salah satunya pada kata2.
Maka dari itu Alqur’an sebagai mukjizat yg tak terbandingkan bahasanya.
Kau lihat saja, betapa bagusnya tulisan2 manusia.
Kritis, sejuk, namun tak jarang bikin emosi tersulut.
Jamak diketahui bahwa LITERASI adalah jalannya.
“Bacalah & Pena” adalah arti nama sebuah surat di Alqur’an yg turunnya secara berurutan. Ini indikasi bahwa membaca saja tanpa menuliskannya juga kurang. Sebaliknya, menulis tanpa banyak membaca maka bisa jadi tak bermakna tulisannya.
Maka tulisanmu mencerminkan bagaimana LITERASIMU.
Namun, Tulisan yg hanya indah dengan rasio tingkat dewa jangan lupa juga diimbangi dg ilmu “diin”nya.
Bagaimanapun keadaannya, bagiku mencintai Indonesia adl keharusan. Rasa cintanya harus tumbuh walau kadang rasa itu diuji.
Aku hidup dinegara yang mayoritas Islam, tapi jarang menemui ke Islaman direlung kehidupan. Jika kau tak terima, lihatlah. Bukankah kata Kebersihan sebagian dr Iman itu hanya sbuah tulisan? Praktiknya bagaimana? Jauh dari itu. Apa harus disimpulkan jika pembuang sampah sembarangan berarti kurang beriman?
Tak hanya itu, Kau bahkan hafal salah satu Surat Di Qur’an yg turun pertama. Ya, al falaq. “Iqra’, sering kita mengenalnya demikian. Perintah itu apa hanya utk Nabi? Pdhl Qur’an diperuntukkan utk umat manusia. Di negara yg mayoritas warganya muslim, faktanya peringkat literasi berada diurutan buncit. Maka maaf utk guru2ku, yg telah mengajariku membaca. Setelah bisa membaca, bahkan membaca adl aktivitas berat bagi kami. Maaf.
Maka benar kata mereka, Sholat itu kulitnya, isinya adl mempraktikkan maknanya kekehidupan. Zakat itu kulitnya, maka isinya mengasihani sesama hrs jadi kebiasaan. BerQurban itu kulitnya, isinya pengenyampingkan urusan pribadi demi kepentingan umat. Puasa itu kulitnya, bersabar dan saling membantu adl isinya.
Memang bukan agamanya yg salah tapi kami penganutnya yg kurang memahami bagaimana beragama.
Comments are closed