Sungai Cangka Paliran Jadi Spot Belajar Tematik Anak-Anak Gunung Remuk

Minggu adalah hari yang selalu ditunggu anak-anak. Sebab sejak pagi anak-anak bisa memanfaatkan waktu untuk mengisi liburan dengan beragam aktivitas yang diminati. Seperti yang dilakukan anak-anak di dusun Gunung Remuk, Desa Ketapang. Setiap minggu anak-anak diajak untuk belajar tematik yang difasilitasi oleh relawan. Ada kelas tari, permainan tradisional, bermain music modern dan tradisional, kelas berkebun, gadget positif, bernyanyi dan jelajah alam.

Melihat potensi alam di Desa Ketapang yang kaya, relawan Rumah Literasi Indonesia  mencoba membuat metode belajar out door class. Sebab mulai dari pegunungan, laut dan hutan dapat menjadi sumber belajar yang menyenangkan bagi anak-anak.  Salah satu lokasi favorit yang menjadi tempat belajar adalah Sungai Cangka. Letaknya sekitar 10 km dari pelabuhan Ketapang.

Nurul Hikmah, Penggagas Rumah Baca Sahabat Kecil yang  juga menjadi pengurus di Yayasan Rumah Literasi Indonesia menjelaskan bahwa potensi alam yang saat ini dimiliki oleh Desa Ketapang harus menjadi tempat dimana anak-anak desa bisa belajar tentang harmonisasi menusia dengan alam sekitar. Ia ingin masyarakat bisa menjaga dan melestarikan keberadaan alam sekitar termasuk bisa menjadi sumber belajar yang kaya bagi anak-anak.

“Sungai Cangka yang masih asri dan bersih ini tidak hanya dimanfaatkan untuk mandi dan minum saja. Tapi sudah seharusnya warga sadar bahwa sumber air yang melimpah ini dapat menumbuhkan keyakinan tentang masyrakat yang yakin bisa hidup di desanya sendiri dengan mengelola alam yang ada. Maka saya harus mengajak anak-anak untuk sama-sama belajar akan potensi yang ada”, Jelas Nurul Hikmah.

Kegiatan kelas temaik kali ini memang mengambil tema tentang petualangan. Anak-anak rumah baca diajak untuk mengobservasi lingkungan sejak di titik awal sampai ke lokasi tujuan belajar, yaitu Sungai Cangka. Selain membawa bekal dari rumah masing-masing anak-anak juga diberi tantangan untuk mendokumentasikan hal menarik selama perjalanan lalu kemudian dikemas menjadi catatan perjalanan.

Scroll to Top