Assalamualaikum..Wr..Wb…
Perkenankan saya, Tunggul Harwanto selaku pengurus Yayasan Rumah Literasi Nusantara yang salama ini konsen melakukan kampanye gerakan literasi bersama relawan di daerah Tapal Kuda (Banyuwangi, Jember, Situbondo dan Bondowoso) melalui lembaga Rumah Literasi Indonesia, ingin berbagi cerita tentang modus penipuan berkedok donator.
Tepat di Hari Minggu, 9 September 2018 pukul 06.17 WIB, ada chat masuk via WA dengan nomer baru. Secara otomatis saya tidak tahu siapa pemilik nomer ini. Setalah saya jawab dengan salam kemudian orang tersebut memperkenalkan diri dengan nama Hj. Sudan. Kemudia ia menyatakan ingin berdonasi dan disalurkan ke anak-anak yatim piatu.
Bukti transfer sebesar Rp. 6.300.000 di kirim juga untuk meyakinkan bahwa dana sudah masuk. Saya pun percaya sebab tak mungkin bukti tersebut direkayasa. Saya tidak terlalu teliti membaca satu per satu kalimat yang ada di bukti transfer tersebut. Karena saat itu, saya sudah mempersiapkan diri bersama anak-anak rumah baca untuk belajar dan bermain melalui program Kelas Tematik menelusuri hutan dan sungai yang terletak di kaki Gunung Remuk.
Saya mengabarkan kepada Hj. Sudan bahwa sebentar lagi saya akan masuk hutan dan akan kehilangan signal. Jika nanti ada hal yang ingin disampaikan saya akan respon sepulang kegiatan belajar bersama anak-anak. Kami pu berangkat dengan suasana senang hati menuju lokasi belajar yang baru pertama kali saya jelajah. Di hutan yang masih asri dan jauh dari jangkauan signal saya masih tetap bisa mendapatkan notifikasi bahwa ada pesan dan panggilan yang masuk, namun tidak bias dibaca.
Kami menghabiskan waktu sekitar 2 jam untuk belajar dan bermain dengan anak-anak, setelah itu kami memutuskan untuk segera pulang. Di pertengahan jalan ada banyak sekali pesan. Pesan yang paling atas berisi tentang permohonan bantuan untuk mengirimkan balik separuh dana yang sudah di donasikan, dengan alasan untuk membantu saudaranya untuk melunasi administrasi operasi.
Tak hanya itu, chat yang isinya caci makian terus menghujam. Ia menganggap saya lambat untuk merespon meskipun sudah saya jelaskan bahwa aturan untuk mengeluarkan dana yang ada di Yayasan harus menggunakan cek dan tidak semua pengurus bisa melakukan transaksi. Apalagi , kembali saya jelaskan bahwa saat ini adalah hari libur, maka saya perlu mengklarifikasi dana yang masuk ke pihak Bank agar tidak terjadi kesalahan. Sebab jika kita tiba-tiba melakukan transaksi dan ternyata dana yang kita transfer tidak sesuai maka lembaga ini akan di blacklist dan mendapatkan sanksi.
Hingga tengah malam, caci makian masih terjadi. Saya dianggap tidak bisa memberikan bantuan dengan cepat dan tidak bisa membantu lewat dana talangan. Untungnya, teman-teman di grup WA belum ada yang mau mentransfer ke rekening yang diinginkan pelaku. Saya percaya Allah masih memberi pertolongan ketika saya dalam kondisi panic.
Alhasil saya iseng untuk membaca kembali satu persatu kalimat dan bukti transfer yang Hj. Sudan kirim. Saya menemukan kejanggalan di bukti transfer. Yaitu ditujukan atas nama Rumah Lestari Nusantara (mungkin ini dikira CV pengembang property) padahal harusnya Rumah Literasi Nusantara, ini dia kelompok yang gagal paham dan jarang dengar kata “literasi”, jadi salah tulis dah…Hehehe.. Saya semakin curiga, sebab saya tidak mungkin konfirmasi jumlah saldo masuk saat hari libur. Lalu, yang saya lakukan memanfaatkan mesin pencari di Facebook. Dengan mengetik nama “Roesmeini”.
Mengejutkan, ternyata ada beberapa lembaga pernah menjadi target penipuan seperti yang saya alami. Disinilah saya semakin yakin bahwa kemungkinan besar ini adalah penipuan. Sebab motif dan modus yang diceritakan hamper sama dengan yang saya alami.
Tepat di hari senin, saya akhirnya punya waktu untuk memverifikasi saldo yang masuk ke pihak bank. Hasilnya tidak ada transaksi pada hari minggu dan saldo tidak mengalami perubahan. Saya mengucap Allhamdulillah, sebab tidak ada korban dari kejadian ini.
Untuk itu, saya menghimbau kepada siapa saja yang membaca pesan ini mohon untuk berhati-hati jika ad apihak yang ingin bekerjasama. Pastikan kita teliti betul dalam membaca pesan dan menangkap maknanya serta segera lakukan verifikasi jika ini berkaitan dengan sumbangan dana ke pihak bank.
Semoga pihak BNI, Bank BNI, Kepolisian Negara Republik Indonesia segera mengusut identitas pelaku agar tidak ada lagi korban penipuan berkedok donator semacam ini.
Wasalamualaikum.. Wr..Wb..
Tambahan :
Rekening tempat penampungan hasil tipuan ini di
BNI atas nama Rosmeini
No. Rek 0694863772
—- Oknum Hj. Sudan : 083150894775 —
Di cek, ketik “Roesmeini” link yang jadi korban sasarannya :
https://www.facebook.com/100001636121323/posts/2037788322952352/
https://www.facebook.com/569645953191384/posts/1114753958680578/
https://www.facebook.com/ycnkri/posts/2082620261812977
Comments are closed